Pages

Minggu, 30 Oktober 2011

Organisasi Niaga: PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia





I. Profil Perusahaan.   

    Merek Yamaha diambil dari nama sang pendiri, yaitu Torakusu Yamaha. Beliau yang sangat mengenal teknologi dan pengetahuan dunia barat sejak masa mudanya, semula menyediakan pelayanan perbaikan alat-alat kedokteran. Dengan keahliannya ini, beliau diminta untuk memperbaiki sebuah organ, sebuah proyek yang akhirnya melahirkan merk Yamaha. Dengan kepercayaan dirinya yang tinggi akan keberhasilan usahanya ini, maka beliau berusaha menghadapi segala kemungkinan untuk mendirikan Yamaha Organ Works. Dengan jiwa wiraswasta, wawasan yang luas, dan kegigihannya untuk mengatasi kesulitan, telah membangkitkan gairah beliau untuk meraih kesuksesan. Jiwa dan semangat yang sama yang telah membangun merk Yamaha, dan merupakan warisan yang sangat penting bagi Yamaha Corporation sekarang ini.
    Tiga buah gambar garputala pada logo menggambarkan hubungan kerjasama yang menghubungkan tiga tonggak bisnis kami, yaitu teknologi, produksi, dan penjualan. Garputala tersebut juga mengingatkan kita akan kekuatan energi dari suara dan musik di dunia, yang wilayahnya diindikasikan dengan lingkaran tertutup. Tanda ini juga melambangkan tiga elemen penting musik: melodi, harmoni, dan irama.

    Yamaha telah menjadi merk yang dipercaya dan dicintai selama kurun waktu 100 tahun. Sekarang Yamaha memasuki masa 100 tahun. Yamaha akan terus melanjutkan usaha untuk menciptakan “Kando” dan memperkaya kebudayaan dengan teknologi dan gairah yang lahir dari suara dan musik, bersama dengan semua orang di seluruh dunia. “Kando” (bahasa jepang) dapat diartikan sebagai sebuah bentuk pikiran yang terinspirasi.
     “Kando” adalah emosi yang timbul saat manusia merasakan sesuatu yang sangat dalam. “Kando” yang dirasakan sangat dalam akan menghadirkan harapan dan impian. Berbagi harapan dan impian adalah jembatan yang menyatukan seluruh manusia. Sebagai perusahaan yang utuh, dengan suara dan musik sebagai tonggak utamanya, Yamaha Group menciptakan “Kando” dalam bentuk yang dapat menyatukan manusia diseluruh dunia.
 
II. Struktur Organisasi.



Referensi: PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia

Senin, 24 Oktober 2011

Tokoh Pemimpin Otokratis: Muamar Khaddafi

   
     Pada dasarnya pengertian dari otokratis adalah berkuasa sendiri secara mutlak. Kepemimpinan otokratis merupakan kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan perilaku otoriter. Jadi, pemimpin otokratis beranggapan bahwa segala aktifitas dalam organisasi akan lancar apabila segala sesuatu ada di tangan pemimpin. Salah satu tokoh pemimpin yang bersifat otokratis adalah Muamar Khadafi.
    Muammar Abu Minyar al-Qaddafi atau Muammar Khaddafi, lahir di Surt, Tripolitania, 7 Juni 1942 adalah penguasa otokratis de facto Libya dari 1969 sampai 2011, setelah merebut kekuasaan dalam kudeta militer. Sebagai hasil dari perang saudara Libya terbentuklah Dewan Transisi Nasional (NTC). Kekuasaan Khaddafi semakin tergerus dengan pengakuan domestik dan internasional terhadap NTC. Dia menghapuskan Konstitusi Libya tahun 1951 dan menerapkan undang-undang berdasarkan ideologi politiknya. Kekuasaan yang hampir 42 tahun telah menempatkannya menjadi penguasa terlama sebagai pemimpin non-kerajaan keempat sejak tahun 1900 dan terlama sebagai pemimpin penguasa Arab. Dia menyebut dirinya sebagai "The Brother Leader", "Guide of the Revolution", dan "King of Kings (Raja segala raja)".
     Setelah berhasil merebut kekuasaan, Khaddafi mulai menghilangkan oposisi dan kehidupan warga Libya menjadi dibatasi. Ideologi Khaddafi disebut Teori Internasional Ketiga yang dijelaskan dalam Buku Hijau. Keluarga Khaddafi mengambil alih sebagian besar perekonomian Libya. Khaddafi menggunakan miliaran pendapatan minyak untuk proyek-proyek internasional. Dia memulai perang dengan memerintahkan orang lain dan menggunakan senjata nuklir dan bahan kimia sebagai senjata pemusnah massal. Diam-diam, ia mengalokasikan pendapatan negara untuk mensponsori teror dan kegiatan politik lainnya di seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-bangsa menyebut Libya di bawah Khaddafi sebagai Negara Paria. Pada tahun 1980-an Khaddafi dukungan bagi organisasi-organisasi teroris yang dipimpin negara di seluruh dunia untuk membangun sanksi terhadap Khaddafi.
    Enam hari setelah penangkapan diktator Irak Saddam Hussein oleh Amerika Serikat, Khaddafi meninggalkan senjata pemusnah massal (WMD) program dan inspektur internasional menyambut untuk memverifikasi bahwa Tripoli akan menindaklanjuti komitmennya. Semenjak itu, Libya sebagai model bagi negara-negara lain yang diduga mengembangkan WMD sebagai kewajiban ketidakpatuhan internasional mereka untuk diikuti. Pada 15 Mei 2006, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik penuh dengan Libya, "sebagai pengakuan atas komitmen atas Libya penolakan terhadap aksi terorisme dan kerjasama baik Libya yang diberikan kepada Amerika Serikat dan anggota lain dari masyarakat internasional dalam menanggapi ancaman global yang dihadapi dunia sejak serangan 11 September 2001".
    Dalam bangunan kebangkitan dunia Arab bulan Februari 2011, sebuah gerakan demonstrasi menentang Khaddafi menyebar di seluruh negeri. Khaddafi menanggapi dengan mengirimkan militer dan pria bersenjata berpakaian preman di jalan-jalan untuk menyerang demonstran, namun banyak pihak diaktifkan. Khaddafi meninggalkan perang saudara. Pada 23 Agustus 2011, Khaddafi kehilangan kendali Tripoli ketika para pemberontak menangkap loyalisnya di Bab Al-Azizia. Pasukan loyalis Khaddafi berperang di lokasi yang terbatas.
     Dia menghadapi penuntutan oleh Pengadilan Pidana Internasional yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Miliaran dolar asetnya telah dibekukan di seluruh dunia. Pada tanggal 20 Oktober 2011, media melaporkan bahwa seorang pejabat Dewan Transisi Nasional/NTC telah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Khaddafi telah ditangkap di kota kelahirannya, Sirte, pada pagi 20 Oktober 2011. Menurut Pejabat tersebut, Khaddafi dilaporkan meninggal karena terluka parah pada kedua kaki dan kepalanya.



Referensi: id.wikipedia.org

Senin, 17 Oktober 2011

[Tulisan 5]Daya Kerja

    Agar orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat melakukan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan bersama maka diperlukan daya kerja. Daya kerja dibedakan menjadi dua macam, yaitu daya manusia dan daya bukan manusia.

1. Daya Manusia.
    Daya manusia terdiri dari kemauan dan kemampuan, yang meliputi:
    - Kemauan dan kemampuan untuk bekerja atau untuk berbuat.
    - Kemauan dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. dan
    - Kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip organisasi.

2. Daya Bukan Manusia.
    Daya bukan manusia ialah daya yang diperoleh dari sumber materi, barang, benda;
    misalnya mesin-mesin, uang, waktu, metode dan dari sumber kekayaan akan
    lainnya (iklim, udara, cuaca, air dan sebagainya).


Referensi: Wursanto, I. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Minggu, 16 Oktober 2011

[Tulisan 4]Unsur-unsur Organisasi

    Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu ada orang-orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Agar orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat melakukan kerja sama dalam usaha mencapai tujuan bersama maka diperlukan daya kerja. Disamping itu keadaan lingkungan (invironment) juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap terbentuknya organisasi. Keadaan lingkungan itu, misalnya, keadaan sosial, budaya, ekonomis dan teknologis yang sedang berkembang.


Referensi: Wursanto, I. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Sabtu, 15 Oktober 2011

[Tulisan 3]Kerumitan Organisasi Modern

    Berbagai macam kerumitan yang dihadapi oleh organisasi modern antara lain:

  1. Tujuan organisasi yang hendak semakin kompleks. Semakin kompleksnya tujuan yang hendak dicapai ini antara lain disebabkan oleh semakin kompleksnya kebutuhan manusia. Ciri khas daripada manusia modern ialah kemampuan dan cara berpikirnya yang rasional, dengan menggunakan akal, rasio atau logika.
  2. Organisasi bertambah besar. Besarnya suatu organisasi tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya gedung atau bangunan tempat orang-orang melakukan kegiatan yang semakin kompleks. Untuk melakukan kegiatan yang demikian kompleks itu dibutuhkan tenaga kerja dan biaya yang besar.
  3. Jumlah anggota organisasi relatif cukup besar dengan latar belakang yang berbeda.
  4. Situasi yang selalu berubah-ubah sehingga tidak terkendali atau tidak dapat diawasi. Contoh: Keadaan sosial ekonomi dan sosial budaya.
  5. Perkembangan teknologi modern yang mengakibatkan cara kerja jadi semakin cepat.


Referensi: Wursanto, I. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Jumat, 14 Oktober 2011

[Tulisan 2]Ciri-ciri Organisasi

    Organisasi di abad modern ini adalah organisasi formal yang bentuk struktur dan jenis kegiatannya demikian kompleks dengan aneka ragam kerumitan yang dihadapi. Terdapat ciri-ciri pada organisasi modern ini antara lain sebagai berikut:
  1. Organisasi tersebut selalu mengalami perkembangan dan bertambah besar.
  2. Semakin cepat dan tepatnya cara bekerja, sebagai akibat dari penggunaan peralatan modern.
  3. Berorientasi kepada faktor efisiensi dalam segala bidang.
  4. Adanya kesadaran bahwa manusia adalah faktor yang utama di antara faktor-faktor lainnya. Hal ini berarti meskipun organisasi dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, tetapi tanpa manusia, alat-alat itu tidak ada artinya.
    Besarnya suatu organisasi dapat di tinjau dari beberapa segi, antara lain:
  •  Jumlah anggota organisasi bertambah besar.
  • Biaya yang dipergunakan sangat besar, dan
  • Peralatan yang dipergunakan beraneka ragam, baik jenis maupun cara kerjanya (mekanis, elektris, elektronik maupun kimiawi).


Referensi: Wursanto, I. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

    Kamis, 13 Oktober 2011

    [Tulisan 1]Organisasi

        Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif yang dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok. Sebuah organisasi mempunyai batasan yang relatif yang dapat diidentifikasikan. Maksudnya batasan dapat berubah dalam kurun waktu tertentu dan tidak selalu jelas, namun sebuah batasan yang nyata harus ada agar kita dapat membedakan antara anggota dan bukan anggota.
         Organisasi itu ada untuk mencapai sesuatu. "Sesuatu" ini adalah tujuan, dan tujuan tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh individu-individu yang bekerja sendiri, dan alangkah baiknya jika sesuatu tersebut dicapai secara lebih efisien melalui usaha kelompok.



    Referensi: Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi. Jakarta: Arcan.