Pages

Senin, 17 Juni 2013

[Tulisan B. Indonesia 2] Silogisme Kategorial

Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Rumus : Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K) 
Contoh : 

  1. Semua buruh adalah manusia pekerja 
  2. Semua tukang batu adalah buruh 
  3. Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.


Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :

  1. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
  2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
  3. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
  4. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
  5. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
  6. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
  7. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
  8. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan. 


Referensi :

[Tugas B. Indonesia 2] Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah penalaran yang muncul dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasu yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Jenis-jenis penalaran induktif antara lain :
1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulanumum.Contoh Generalisasi :

  • Nikita Willy adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
  • Marshanda adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
Generalisasi:
  • Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
  • Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
2. Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
  • Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
  • Meramalkan kesaman
  • Menyingkapkan kekeliruan
  • klasifikasi
Contoh analogi :Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dangarang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

Keuntungan pendekatan induktif adalah bahwa ia tidak terikat pada model atau struktur yang didasarkan kepada dugaan yang tidak didukung fakta-fakta. Peneliti mempunyai kebebasan untuk melakukan pengamatan yang dipandangnya perlu. Tetapi sekali ia menarik kesimpulan atau membuat generalisasi, maka kesimpulan itu harus didukung oleh proses logika dari pendekatan deduktif. Kelemahan dari pemikiran induuktif adalah bahwa peneliti bisa terpengaruh oleh gagasan-gagasan yang ada dibawah sadarnya mengenai hubungan – hubunganyang relevan dan data yang harus diamati. Kelemahan lain pada pemikiran induktif adalah bahwa dalam akuntansi, data mentah untuk struktur perusahaan berbeda dari perusahaan yang lain. Hubungan sebab akibat juga mungkin berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini membuat sulitnya pembuatan kesimpulan.